Sumatera Barat Ranking 5 dan 8 Snmptn 2011

Sumatera Barat (Sumbar) menduduki rangking ke-5 untuk jurusan IPS dan rangking 8 jurusan IPA secara nasional dalam penerimaan Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)


“Saya mendapatkan informasi dari Rektor Universitas Negeri Padang, bahwa Sumbar berada pada peringkat kelima dari 33 provinsi, yang banyak meluluskan siswa-siswi ke perguruan tinggi melalui SNMPTN, untuk bidang IPS. Dan, peringkat 8 untuk IPA,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno kepada wartawan di sela-sela sidak di sejumlah SKPD di lingkungan Pemprov Sumbar, kemarin.


Menurut Irwan, peringkat tersebut membanggakan dan perlu ditingkatkan. “Ini betul-betul memberi catatan dan ukuran kualitas pendidikan di Sumbar. Karena kalau ukurannya UN, Sumbar berada pada urutan ke-28 dari 33 provinsi,” katanya.


Menurut Gubernur, nilai UN tidak menjadi ukuran karena dibuat oleh sekolah. “Saya sudah tanya langsung pada Mendiknas tentang rangking UN itu. Jawabannya, Mendiknas tidak mengeluarkan secara resmi rangking-rangking itu karena tidak bisa menjadi ukuran. Sebab, banyak faktor yang menentukan, dan dia sendiri tidak bisa mengendalikannya. Misalnya orang mencontek atau membagikan kunci, dan sebagainya,” sebut Irwan.


Dia menilai, hasil SNMPTN lebih murni karena pengawasannya lebih ketat. Tidak ada mencontek, soalnya sama dan serentak se-Indonesia. “Kalau memang benar informasi itu, menurut saya, itulah ukuran yang tepat untuk mengukur kualitas pendidikan Indonesia,” ujarnya.


Untuk mendorong itu, Gubernur berencana memberikan reward kepada kabupaten dan kota di Sumbar yang banyak meluluskan siswa dan siswinya ke perguruan tinggi negeri melalui SNMPTN.


Irwan menyampaikan, akan menerbitkan Pergub Penambahan Kegiatan Keagamaan untuk pengembangan pendidikan berkarakter di Sumbar. “Semua itu akan kita rumuskan dalam sebuah kegiatan Seminar Pengembangan Pendidikan Berkarakter, Penetapan Pola Pendidikan yang seragam se-Sumatera Barat, yang akan dihadiri tokoh-tokoh pendidikan, kepala dinas, bupati/wali kota, kepala sekolah dan guru-guru,” ujarnya.


Gubernur menyakini, pembinaan generasi muda terutama peningkatan SDM Sumbar yang berkepribadian, berbudaya akan lebih mudah dilakukan di lingkungan sekolah daripada di rumah.