| 0 comments ]

Banyaknya mahasiswa yang diterima dari jalur swadana tidak mendaftar ulang, mendorong pimpinan UNS melakukan evaluasi. Salah satunya, pendaftaran dan pengumuman akan dimajukan.

‘’Dari catatan kami, jumlahnya cukup banyak. Terutama untuk Fakultas Sastra, Fakultas Pertanian, FISIP, dan lainnya. Hanya FKIP, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Teknik yang hampir semua mendaftar,’’ kata Rektor UNS Prof Ravik Karsidi.


Beliau mengatakan lamanya rentang waktu dari pengumuman ujian tulis SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) dengan pengumuman calon mahasiswa yang diterima melalui jalur swadana, menjadi sebab.

‘’Selama ini, rentang waktunya sekitar dua minggu. Akibatnya, banyak calon mahasiswa yang tidak sabar sehingga akhirnya mereka memilih mendaftarkan di universitas lain, termasuk universitas swasta, yang sudah jelas bisa diterima,’’ ujarnya.

Akibatnya ketika pengumuman swadana dikeluarkan, banyak dari mereka yang sudah terlanjur mendaftar ulang, bahkan membayar sejumlah uang ke universitas lain. Karena itu mereka membatalkan masuk ke UNS.

‘’Faktor psikologis ketika seseorang tidak diterima di jalur ujian tulis SNMPTN, maka mereka akan segera mendaftar ke universitas lain yang sudah memiliki kejelasan. Ini yang tidak diperhitungkan,’’ jelas Ravik.

Karena itu, ke depan pengumuman jalur swadana akan disegerakan. Paling tidak tiga hari setelah pengumuman ujian tulis SNMPTN, sudah harus diumumkan. Dengan demikian sudah ada kejelasan bagi pendaftar.

Tentang kemungkinan yang mendaftar swadana adalah siswa yang sudah diterima di jalur SNMPTN, Ravik mengatakan, di dalam proses komputer, calon mahasiswa yang sudah diterima ujian tulis SNMPTN, dengan sendirinya tercoret.

‘’Jadi, factor terbesar karena harus lama menunggu. Kalau ternyata tidak diterima, sementara universitas swasta sudah tutu, kan mereka tidak bisa kuliah. Ini yang diprediksi terjadi,’’ kata dia.

Karena yang tidak daftar ulang banyak, akhirnya kuota mahasiswa yang diterima UNS menjadi berkurang. Tetapi sudah tidak bisa membuka pendaftaran lagi, karena sudah ada alur undangan, ujian tulis SNMPTN, dan jalur swadana.

‘’Kami tentu tidak bisa berbuat banyak. Ya, sudah itu saja yang diterima. Apalagi soal kuota ini sudah diukur berdasarkan rasio dosen, ketersediaan sarana dan prasarana, sehingga tidak bisa seenaknya menerima dengan jumlah kuota tak terhingga seperti swasta.’’ tutupnya.

0 comments

Post a Comment