Penerimaan Mahasiswa Baru IAIN Walisongo jalur reguler diminati banyak calon mahasiswa. Seleksi PMB IAIN gelombang satu yang diadakan di Auditorium 2 Kampus 3, Ruang Perpustakaan, dan seluruh ruang kelas di Kampus 3, beberapa waktu lalu, diikuti 1544 peserta.
Sekretaris Panitia PMB IAIN, Priyono menerangkan, jumlah tersebut meningkat hampir 50 persen dibanding tahun lalu, yang hanya 1051 peserta. Rata-rata pilihan pertama peserta ialah Fakultas Tarbiyah. "Tapi, kalau dilihat secara makro, fakultas yang dipilih calon mahasiswa hampir merata," ujarnya.
Berdasar pantauan, tak sedikit peserta ujian yang datang terlambat dalam 15 menit awal. "Ini masih dalam batas toleransi. Baru jika terlambat hingga 1 jam, panitia tidak membolehkannya masuk dan secara otomatis didiskualifikasi," ujar Priyono.
Selain itu, tidak ada indikasi kecurangan dalam PMB IAIN. Peserta terlihat tertib dalam mengerjakan soal-soal ujian meski kursi antar peserta berdekatan. Pihak panitia pun terlihat sudah siap mengatasi kecurangan peserta ujian.
"Kami sudah berikan arahan kepada pengawas agar teliti mengawasi. Kemudian, saat mengabsen, foto di kartu tes dicocokkan dengan wajah asli dan peserta harus memperlihatkan bukti identitas seperti KTP atau SIM," terangnya.
Dikatakan, kelolosan peserta ditentukan dari nilai atau skor ujian yang diraih, yang kemudian diperingkat. Selain itu, dipertimbangkan aspek kompetensi sesuai jurusan yang diambil.
Terkait kuota mahasiswa yang diterima per jurusan, Priyono tak bisa memerinci dan mengungkapkan saat ini. Ia tak mau berspekulasi dan mengangap hal itu di luar kewenangannya. Sebab, yang menetukan ialah rektor dan para dekan dalam sidang beberapa minggu setelah ujian PMB.
Hasil tes gelombang pertama, ujarnya, akan diumumkan 19 Juli mendatang di Kampus I IAIN Walisongo. Di tempat yang sama pula mahasiswa baru memenuhi kewajibannya melakukan registrasi pada 20-30 Juli.
Sekretaris Panitia PMB IAIN, Priyono menerangkan, jumlah tersebut meningkat hampir 50 persen dibanding tahun lalu, yang hanya 1051 peserta. Rata-rata pilihan pertama peserta ialah Fakultas Tarbiyah. "Tapi, kalau dilihat secara makro, fakultas yang dipilih calon mahasiswa hampir merata," ujarnya.
Berdasar pantauan, tak sedikit peserta ujian yang datang terlambat dalam 15 menit awal. "Ini masih dalam batas toleransi. Baru jika terlambat hingga 1 jam, panitia tidak membolehkannya masuk dan secara otomatis didiskualifikasi," ujar Priyono.
Selain itu, tidak ada indikasi kecurangan dalam PMB IAIN. Peserta terlihat tertib dalam mengerjakan soal-soal ujian meski kursi antar peserta berdekatan. Pihak panitia pun terlihat sudah siap mengatasi kecurangan peserta ujian.
"Kami sudah berikan arahan kepada pengawas agar teliti mengawasi. Kemudian, saat mengabsen, foto di kartu tes dicocokkan dengan wajah asli dan peserta harus memperlihatkan bukti identitas seperti KTP atau SIM," terangnya.
Dikatakan, kelolosan peserta ditentukan dari nilai atau skor ujian yang diraih, yang kemudian diperingkat. Selain itu, dipertimbangkan aspek kompetensi sesuai jurusan yang diambil.
Terkait kuota mahasiswa yang diterima per jurusan, Priyono tak bisa memerinci dan mengungkapkan saat ini. Ia tak mau berspekulasi dan mengangap hal itu di luar kewenangannya. Sebab, yang menetukan ialah rektor dan para dekan dalam sidang beberapa minggu setelah ujian PMB.
Hasil tes gelombang pertama, ujarnya, akan diumumkan 19 Juli mendatang di Kampus I IAIN Walisongo. Di tempat yang sama pula mahasiswa baru memenuhi kewajibannya melakukan registrasi pada 20-30 Juli.
1 comments
mohon informasi. kosentrasi ilmu falak itu prodi tersendiri atau masuk prodi ahwal ashakhsiyah ya
Post a Comment