| 0 comments ]

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memiliki program studi (prodi) minim peminat diimbau untuk melakukan terobosan-terobosan dalam menarik mahasiswa baru, menyusul segera dimulainya perkuliahan tahun ajaran baru dalam waktu dekat.

Koordinator Kopertis Wilayah VI, Prof. Drs. Mustafid, M.Eng, Ph.D mengungkapkan, pihaknya memang masih belum mendapatkan laporan PTS mana di wilayah cakupannya yang masih kekurangan mahasiswa di prodi-prodi tertentu. Tetapi jika melihat pengalaman sebelumnya, prodi di bidang pertanian, kelautan atau perikanan seringkali sepi peminat.

"Mungkin masih ada kuota mahasiswa baru yang belum terpenuhi tapi laporannya biasanya didapat akhir Agustus. Hanya Kopertis berharap PTS yang memiliki prodi minim peminat bisa melakukan terobosan salah satunya dengan beasiswa misalnya," jelas Mustafid usai menghadiri Festival Kesenian Daerah di IKIP PGRI Semarang serangkaian Dies Natalis ke 29, Selasa (20/7).

Dia menuturkan, dengan beasiswa nantinya diharapkan bisa menarik minat calon mahasiswa untuk mendaftar ke prodi tersebut. Untuk itu perlu juga dilakukan sinergi dengan berbagai institusi termasuk pemerintah provinsi/daerah dalam menggulirkan bantuan pendidikan di prodi yang sebenarnya mampu mengangkat potensi di daerah.

Kopertis sendiri telah menyalurkan beasiswa bagi sekitar 20 ribu mahasiswa secara umum. "Kami melihat memang minat untuk mendaftarkan kuliah di PTS sebenarnya juga cukup besar. Apalagi setelah tidak lolos SNMPTN, calon mahasiswa akan mencari alternatif pendidikan lainnya yang diminati, jadi perlu dipikirkan prodi yang sepi peminat itu bagaimana," tuturnya.

Penyediaan beasiswa, lanjut dia, sebenarnya secara total sudah cukup besar tetapi ke depan perlu diprioritaskan bantuan biaya kuliah khususnya di prodi yang peminatnya sedikit. Meski secara kuantitas jumlah pendaftar minim, tetapi Mustafid menilai, secara kualitas sebenarnya prodi tersebut sangat strategis untuk membantu mengoptimalkan sumber daya alam di masing-masing wilayah.

Rektor IKIP PGRI Semarang Muhdi SH, MHum menambahkan, pendaftaran mahasiswa baru memang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya termasuk tahun ini yang pada gelombang I saja, lebih dari 5.000 mendaftar dan hanya menerima sekitar 1.500 orang saja.

Sementara di gelombang 2 hingga tadi pasca pengumuman SNMPTN malah sudah 4 ribu lebih pendaftar untuk nanti menyisakan 1.000 mahasiswa saja. Seleksi ketat yang dilakukan membuat banyak pendaftar terdepak karena tak memenuhi passing grade
yang disyaratkan.

"Untuk prodi yang memang kuotanya belum memenuhi kami bisa saja membuka gelombang 3 tetapi itu bukan karena sepi peminat tetapi lebih pada nilai minimal yang disyaratkan tidak bisa terpenuhi dari tahapan tes yang dilakukan," papar Muhdi.

0 comments

Post a Comment