Program beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bagi mahasiswa, dinilai membanggakan. Mahasiswa dari keluarga miskin ini mampu menunjukkan prestasi belajar yang baik, dengan rata-rata IPK di atas 3,00.
Bahkan, cukup banyak mahasiswa yang memiliki IPK 4,00. Pencapaian hasil belajar yang baik terutama ditunjukkan mahasiswa perempuan dengan rata-rata IPK 3,20. Tetapi juga hendaknya Program beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bagi mahasiswa jangan menjadi monopoli perguruan tinggi negeri. Kenyataannya, beasiswa tersebut juga dibutuhkan mahasiswa dari keluarga miskin di perguruan tinggi swasta.
Selama ini, untuk membantu pendidikan mahasiswa dari keluarga miskin, perguruan tinggi swasta (PTS) harus berusaha keras secara mandiri. Padahal, tuntutan dari pemerintah sama, yaitu setiap perguruan tinggi harus memberi tempat bagi mahasiswa dari keluarga miskin sebanyak 20 persen dari total kuota mahasiswa baru.
Hal itu terungkap dalam Diskusi Terbatas ”Biaya Pendidikan Perguruan Tinggi Makin Sulit Dijangkau Mahasiswa Tak Mampu Ekonomi: Apa Kebijakan Perguruan Tinggi” yang diselenggarakan Biro Kompas Jawa Tengah, Jumat (26/8) di Semarang. Diskusi dihadiri Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih, sejumlah rektor PTN/PTS di Semarang, anggota legislatif, pengamat pendidikan, lembaga nonpemerintah, dan perwakilan mahasiswa.
Harapan agar beasiswa Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidik Misi) tidak hanya dimonopoli perguruan tinggi negeri diungkapkan beberapa rektor PTS, seperti Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Semarang Muhdi dan Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang Noor Achmad.
Tahun 2012 Jumlah Beasiswa Bidik Misi Unand 1.000 Orang
Universitas Andalas (Unand) Padang pada tahun ini berencana menambah kuota jumlah peserta beasiswa Bidik Misi hingga mencapai 1.000 orang.
"Tahun lalu target 750 siswa bisa dicapai, dan untuk 2012 akan ditingkatkan hingga 1.000 orang," kata Pembantu Rektor III Unand Prof Novesar Jamarun di Padang, Rabu (4/1/2012).
Dia mengatakan, untuk tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menambah kuota jumlah peserta beasiswa Bidik Misi hingga 30 ribu orang.
Menurut dia, penambahan kuota ini untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan jumlah mahasiswa yang layak mengikuti program itu. "Program Bidik Misi ditujukan khusus bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu namun pintar," katanya.
Dia menambahkan, sebagaimana tahun sebelumnya yang berhak mengikuti program beasiswa Bidik Misi kriteria utamanya adalah siswa SMA/MA/SMK sederajat dari keluarga kurang mampu dalam hal ekonomi.
Meski demikian, menurut dia, mereka haruslah tetap memiliki prestasi akademik di sekolahnya dan harus lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Untuk tahun ini, tidak diadakan lagi seleksi khusus untuk masuk program ini. Setiap calon mahasiswa harus mengikuti SNMPTN dan lulus dalam ujian tersebut kemudian didata dalam program tersebut. "Daerah target dalam program ini mencakup seluruh wilayah di Indonesia," katanya.
Unand sendiri menerima peserta tidak hanya dari Sumbar. Hal itu dimaksudkan agar Unand dapat diketahui dan dikenal di seluruh wilayah Indonesia.
Pemberian beasiswa Bidik Misi merupakan bagian dari program lanjutan yang sudah dicanangkan Kemendikbud sejak 2010. Program Bidik Misi juga merupakan upaya penyiapan sumber daya manusia Indonesia di masa depan, terutama tahun 2045 atau 100 tahun Indonesia.
"Unand akan terus mengikuti segala macam program yang telah ditentukan Kemendikbud hingga target tercapai," katanya.
Bahkan, cukup banyak mahasiswa yang memiliki IPK 4,00. Pencapaian hasil belajar yang baik terutama ditunjukkan mahasiswa perempuan dengan rata-rata IPK 3,20. Tetapi juga hendaknya Program beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bagi mahasiswa jangan menjadi monopoli perguruan tinggi negeri. Kenyataannya, beasiswa tersebut juga dibutuhkan mahasiswa dari keluarga miskin di perguruan tinggi swasta.
Selama ini, untuk membantu pendidikan mahasiswa dari keluarga miskin, perguruan tinggi swasta (PTS) harus berusaha keras secara mandiri. Padahal, tuntutan dari pemerintah sama, yaitu setiap perguruan tinggi harus memberi tempat bagi mahasiswa dari keluarga miskin sebanyak 20 persen dari total kuota mahasiswa baru.
Hal itu terungkap dalam Diskusi Terbatas ”Biaya Pendidikan Perguruan Tinggi Makin Sulit Dijangkau Mahasiswa Tak Mampu Ekonomi: Apa Kebijakan Perguruan Tinggi” yang diselenggarakan Biro Kompas Jawa Tengah, Jumat (26/8) di Semarang. Diskusi dihadiri Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih, sejumlah rektor PTN/PTS di Semarang, anggota legislatif, pengamat pendidikan, lembaga nonpemerintah, dan perwakilan mahasiswa.
Harapan agar beasiswa Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidik Misi) tidak hanya dimonopoli perguruan tinggi negeri diungkapkan beberapa rektor PTS, seperti Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Semarang Muhdi dan Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang Noor Achmad.
Tahun 2012 Jumlah Beasiswa Bidik Misi Unand 1.000 Orang
Universitas Andalas (Unand) Padang pada tahun ini berencana menambah kuota jumlah peserta beasiswa Bidik Misi hingga mencapai 1.000 orang.
"Tahun lalu target 750 siswa bisa dicapai, dan untuk 2012 akan ditingkatkan hingga 1.000 orang," kata Pembantu Rektor III Unand Prof Novesar Jamarun di Padang, Rabu (4/1/2012).
Dia mengatakan, untuk tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menambah kuota jumlah peserta beasiswa Bidik Misi hingga 30 ribu orang.
Menurut dia, penambahan kuota ini untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan jumlah mahasiswa yang layak mengikuti program itu. "Program Bidik Misi ditujukan khusus bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu namun pintar," katanya.
Dia menambahkan, sebagaimana tahun sebelumnya yang berhak mengikuti program beasiswa Bidik Misi kriteria utamanya adalah siswa SMA/MA/SMK sederajat dari keluarga kurang mampu dalam hal ekonomi.
Meski demikian, menurut dia, mereka haruslah tetap memiliki prestasi akademik di sekolahnya dan harus lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Untuk tahun ini, tidak diadakan lagi seleksi khusus untuk masuk program ini. Setiap calon mahasiswa harus mengikuti SNMPTN dan lulus dalam ujian tersebut kemudian didata dalam program tersebut. "Daerah target dalam program ini mencakup seluruh wilayah di Indonesia," katanya.
Unand sendiri menerima peserta tidak hanya dari Sumbar. Hal itu dimaksudkan agar Unand dapat diketahui dan dikenal di seluruh wilayah Indonesia.
Pemberian beasiswa Bidik Misi merupakan bagian dari program lanjutan yang sudah dicanangkan Kemendikbud sejak 2010. Program Bidik Misi juga merupakan upaya penyiapan sumber daya manusia Indonesia di masa depan, terutama tahun 2045 atau 100 tahun Indonesia.
"Unand akan terus mengikuti segala macam program yang telah ditentukan Kemendikbud hingga target tercapai," katanya.
0 comments
Post a Comment